Sabtu, 10 Maret 2012

televisi

Teknologi Yang Mempengaruhi Manusia

TELEVISI

Didalam tugas blog kali ini yang bertemakan "Teknologi Yang Mempengaruhi Manusia", pada kesempatan ini saya akan sedikit mengulas tentang teknologi televisi. Di jaman modern seperti sekarang setiap manusia pasti membutuhkan teknologi ini karna didalamnya terdapat banyak manfaat dari apa yg ditampilkan atau disiarkan. Apa sih yg dimaksud dengan televisi ? Sejak kapankah televisi digunakan oleh manusia dan apa sajakah manfaatnya ?? Mari kita simak penjelasannya dibawah ini . .




Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom ("hitam putih") maupun warna, "Televisi" juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, acara televisi atau transmisi televisi. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.



SEJARAH AWAL

Di bagian awal pembuatannya, televisi menggunakan gabungan teknologi optik, mekanik dan elektronik untuk merekam, menampilkan, dan menyiarkan gambar visual. Menjelang akhir tahun 1920-an, diusahakan pula sistem pertelevisian dengan hanya menggunakan teknologi optik dan elektronik saja yang menjadi awal semua sistem televisi masa kini. Sesungguhnya, pengetahuan yang diperoleh dari usaha sistem berteknologi mekanik adalah penting demi pembangunan televisi yang elektronik sepenuhnya.

Gambar bergerak pertama ditampilkan secara elektrik adalah melalui mesin faksimile mekanik dalam bentuk paling sederhana, termasuk pantelegraf yang dikembangkan pada akhir abad ke-19. Konsep penampilan gambar bergerak televisi yang daya elektrik awalnya dijuluki sebagai "teleponoskop" (konsep gabungan telepon dan gambar bergerak) pada tahun 1878, bersamaan dengan diciptakannya telepon. Saat itu pula, para penulis fiksi ilmiah juga telah membayangkan pada suatu hari nanti cahaya juga dapat dipancarkan melalui penghubung seperti halnya bunyi.

Cara penggandaan untuk menampilkan gambar dipraktikkan dengan penggunaan pantelegraf pada tahun 1881, dengan menggunakan mekanisme berbentuk mirip bandul. Semenjak itu, teknik pemindaian dalam apa pun caranya digunakan dalam hampir setiap teknologi pemancaran gambar yang digunakan hingga hari ini, termasuk diantaranya adalah televisi. Inilah konsep yang bernama "perasteran", yaitu proses menukar gambar visual menjadi sejalan denyut elektrik.

1880-an: Cakram Nipkow

Pada tahun 1884, Paul Gottlieb Nipkow, seorang mahasiswa universitas berusia 20 tahun di Jerman, mematenkan sistem televisi elektromekanik yang menggunakan sejenis cakram pemindai berputar yang dibuat berlubang yang membentuk lingkaran tengah untuk proses perasteran. Lubang cakram diarahkan pada sudut yang sama agar cakram tersebut dalam satu putaran dapat mendapatkan cahaya melalui setiap lubang hingga mengenai detektor buatan selenium peka cahaya yang menghasilkan denyut elektrik. Apabila gabar difokuskan pada cakram yang berputar, setiap lubang memindai searah dari seluruh gambar.

1920-an: Penemuan John Logie Baird

Pemenu asal Skotlandia, John Logie Baird menunjukan cara pemancaran gambar bayangan bergerak di London pada tahun 1925, diikuti gambar monokrom pada tahun 1926. Cakram pemindai Baird menghasilkan gambar beresolusi sebanyak 30 baris yang cukup untuk memperlihatkan wajah manusia dari sepasang keping lensa. Pada tahun 1927, Baird juga menciptakan sistem rekaman video pertama di dunia, yaitu "Phonovision" dimana isyarat output kamera TV-nya diarahkan ke arah kisaran audio di mana beliau dapat merekamkan isyarat tersebut pada cakram audio 10 inci dengan menggunakan teknologi rskaman audio biasa. Hingga hari ini wujudnya masih berbentuk sebilah kecil rekaman 'Phonovision' ciptaan Baird itu berhasil dibuat dan diperlihatkan dalam bentuk gambar yang dapat ditonton dengan menggunakan teknolgi pemrosesan isyarat digital pada tahun 1990-an[3].

Pada tahun 1930, barulah televisi diterima oleh masyarakat. Kotak televisi yang pertama dijual pada akhir tahun 1930-an sudah menjadi salah satu alat penerima komunikasi utama dalam rumah, perdagangan dan institusi, khususnya sebagai sumber hiburan dan berita.

Kotak televisi elektronik komersial pertama dengan tabung sinar katoda diproduksi oleh Telefunken di Jerman pada 1934,[14][15] diikuti oleh pembuatan elektronik yang lain di Perancis (1936),[16] Britania (1936),[17] dan Amerika Serikat (1938).[18][19] Kotak TV keluaran pabrik Amerika yang termurah sebelum Perang Dunia II, yaitu hanya model gambar saja tahun 1938 berukuran 3 inci (8 cm), seharga AS$125, yang seharga dengan AS$1,863 pada tahun 2007. Model termurah yang berukuran 12 inci (30 cm) seharga $445 ($6,633).[20]

Pada tahun 1936, Kálmán Tihanyi menerangkan prinsip televisi plasma, yaitu sistem panel rata yang pertama.[21] [22]

Kira-kira 19,000 unit televisi elektronik telah diproduksi di Britania, dan 1,600 unit lagi di Jerman, sebelum Perang Dunia II. Kurang lebih 7,000–8,000 TV elektronik dihasilkan di A.S.[23] sebelum akhirnya War Production Board menghentikan produksi TV pada April 1942.

Penggunaan TV di Amerika Serikat meningkat setelah Perang Dunia Kedua setelah didorong oleh produksi TV diizinkan kembali pada Agustus 1945, kemajuan teknologi dari peperangan, peluasan rangkaian penyiaran TV ke dunia barat, kejatuhan harga TV hasil pengeluaran besar-besaran, bertambahnya masa lapang, dan pendapatan izin guna. Ratusan pemilik TV di A.S. meningkat lebih dari 0,5% pada tahun 1946, kepada 55,7% pada tahun 1954, dan 90% pada tahun 1962.[24] Di Britania, jumlah pemilik TV meningkat dari 15,000 pada tahun 1947, 1,4 juta pada tahun 1952, menjadi 15,1 juta pada tahun 1968.






Komponen

Kotak TV modern terdiri dari alat layar penampil gambar, antena atau input frekuensi radio (RF) berupa fregwensi VHF dan UHF, kemudian diolah oleh tuner dan pencari gelombang, selanjudnya diolah pemisah gambar dan suara, gambar diolah dan diteruskan kelayar, sedang suara FM dipecah kanal R dengan L untuk menjadi sterio, diolah Volume suaranya kemudian diumpan ke penguat akhir dan terakhir diumpan kespeaker.

Kebanyakan televisi juga dilengkapi terminal input tambahan untuk peranti lain seperti DVD player, konsol permainan video dan fon kepala. Terminal input yang paling kerap dijumpai termasuk RCA (untuk video komposit dan suara), mini-DIN (untuk S-Video), HDMI, SCART (Eropa) dan D-terminal (Jepang). Ada juga yang dilengkapi output untuk perekaman suara dan gambar dari tontonan TV. Setengah dari kotak TV mewah dilengkapi port Ethernet untuk menerima data dari Internet, seperti nilai saham, cuaca atau berita. Kebanyakan kotak TV yang dibuat sejak awal 1980-an juga dilengkapi remote kontrol inframerah untuk mengontrol saluran siaran, mengontrol suara, brighnes, kontras, warna, yang dihantar oleh pengendali jarak jauh.

Teknologi penampil

Televisi saat ini menggunakan berbagai teknologi penampil seperti CRT, LCD, Plasma, DLP, dan OLED. Setengah proyektor yang dipasang pelapis juga dianggap sebagai televisi.



Dampak kesehatan

Menonton televisi secara berlebihan dapat mengakibatkan kesehatan badan dan pikiran terganggu. Penyakit seperti kegemukan, masalah jantung dan diabetes. Sehingga para dokter selalu menyarankan agar tontonan TV untuk anak-anak hanya dilangsungkan selama 1-2 jam sehari.

Aspek sosial dan efek pada anak-anak

Televisi telah memainkan peran penting dalam sosialisasi abad 20 dan 21. Ada banyak aspek televisi yang bisa diatasi, termasuk diantaranya adalah media penelitian kekerasan. Pada tahun 2010, iPlayer digunakan dalam aspek media sosial dalam bentuk layanan televisi internet, termasuk diantaranya adalah Facebook dan Twitter.[29]

Aspek lingkungan

Dengan isi timbal bertekanan tinggi pada tabung sinar katoda, difusi baru yang cepat, teknologi layar flat-panel, beberapa di antaranya (LCD) menggunakan lampu yang berisi raksa, ada kekhawatiran mengenai limbah elektronik dari televisi yang sudah tidak terpakai lagi. Terkait keprihatianan terganggunya kesehatan terjadi, untuk menghilangkan rakitan kabel tembaga dan bahan lainnya dari CRT. Keprihatinan lingkungan lebih lanjut yang berkaitan dengan desain televisi dan menggunakan penghubung dengan peningkatan persyaratan perangkat energi listrik.[30]


Manfaat Televisi:
1. Memperluas wawasan dan membukakan cakrawala. Televisi adalah ibarat “jendela dunia” di mana kita dapat menengok “segala sesuatu di luar sana”
2. Memperkaya pengalaman hidup. Televisi telah memungkinkan kita untuk mengalami berbagai hal tanpa harus merasakannya sendiri. Kita tahu tempat-tempat lain tanpa harus mengunjunginya.
3. Menyediakan sarana hiburan “murah dan meriah” untuk membunuh kejenuhan dan kebosanan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar